A.
PERAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting
dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi
pengambil keputusan, para manajer, dan profesional.Akuntansi manajemen memiliki
tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti
bahwa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan
dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien,
termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek
disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.
Sistem informasi akuntansi pada suatu
organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan
sistem akuntansi keuangan. Kedua sistem akuntansi tersebut berbeda tujuan,
sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi
keluaran. Adapun sistem informasi akuntansi keuangan digunakan bagi pihak
eksternal, sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen digunakan bagi pihak
internal.
Sistem
akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai
intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen
tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti
dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan
oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,
analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi
manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat
dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan
umum : (Hansen, 2009:4)
1.
Menyediakan
informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang
ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi penyediaan
informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi
ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan
biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.
2.
Menyediakan
informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi
berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai
dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan
perbaikan.
3.
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya pengambilan
keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam
memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi
perusahaan.
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajemen,
masukan (input) berupa kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses (process) terjadi aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,
analisis, pelaporan dan pengelolaan data atau informasi. Setelah melalui
proses, maka menghasilkan keluaran (output)
berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja
dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak
intern dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen
tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada
perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.
Mulyadi (2001)
mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari akuntansi manajemen,
antara lain :
1.
Peran
akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi
Peran akuntansi
manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi
menjadi tiga tingkat perkembangan :
a.
Pencatat
skor (score
keeping)
Dalam pengelolaan
perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian
pelaksanaan rencana aktivitasnya.Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan
informasi keuangan bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi
sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang
direncanakan.Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi
umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah
disusun.Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada
manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan
rencana yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor
bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan : teliti,
relevan, dan andal (reliable).
b.
Penarik
perhatian manajemen (attention
directing)
Sebagai penarik perhatian
manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang
memerlukan perhatian manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk
mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi.Tahap perkembangan ini hanya
dapat dicapai, jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang
baik.
c.
Penyedia
informasi untuk pemecah masalah (problem
solving)
Tahap perkembangan ini
merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah
dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen
telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka
akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah
yang akan mereka lakukan.
2.
Peran
akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi
Informasi merupakan suatu fakta, data,
pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah
pengetahuan.Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang
akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan
suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Oleh
karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk
mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan
tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar
pentingnya akuntansi manajemen dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan
manajemen sebagai “pelaksana” sistem akuntansi manajemen juga tidak kalah
penting, serta merupakan peran pendukung dalam suatu organisasi. Mereka
membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar
organisasi (Hansen, 2009:20).Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi
lini (line position) dan posisi
yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap
tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi
staf (staff position).
Akuntan manajemen bertanggung jawab
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan,
menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh
manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi.Akuntan manajemen berfungsi
sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan
informasi.
Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan
untuk membantu manajer memaksimumkan laba.Secara tradisional, kinerja ekonomi
perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan
manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan
mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah
memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan
persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai
dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah
beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain
:
1.
CMA (Certificate in Management Accounting )
adalah sertifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen.
Salah satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu
yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.
2.
CPA (Certificate in Public Accounting ),
utamanya ditujukkan bagi mereka yang berpraktik sebagai akuntan publik tetapi
banyak akuntan manajemen yang memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .
3.
CIA (Certificate in Internal Auditing )
Adalah sertifikasi bagi auditor internal dan didesain untuk memiliki kompetensi
teknis yang memadai.
B.
SEJARAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya
yang dikembangkan di USA mulai akhir abad ke 19 dan permulaan abad 20. Pada
tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi manajemen
berorientasi pada penentuan cost
produk dengan penelusuran profitabilitas produk secara individual dan
penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik bagi
pemimpin perusahaan dan pemakai intern lainnya.
Mulai tahun 1925, dengan dikembangkannya pasar
modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan
informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan digantikan dengan
penentuan cost sediaan (inventory costing). Perubahan orientasi
akuntansi manajemen dari penyediaan informasi bagi pemakai intern (untuk
kepentingan pengambilan keputusan strategik) ke penyediaan informasi keuangan
bagi pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai awal tahun 90-an.
Pelaporan keuangan kepada
pihak luar menjadi pendorong utama dalam perancangan sistem akuntansi biaya
sejak pasar modal dikembangkkan di USA.Manajer perusahaan bersedia untuk
menerima informasi biaya rata-rata produk yang kasar.Kenyataannya pada saat
itu, informasi biaya produk secara individual yang lebih rinci dan teliti tidak
diperlukan. Selama perusahaan memiliki produk yang homogen, yang mengkonsumsi
sumber daya dengan proporsi yang sama, informasi yang disediakan oleh sistem
akuntansi biaya yang lebih berorientasi ke penyediaan informasi keuangan bagi
pemakai luar adalah cukup baik dan memadai. Bagi kebanyakan perusahaan, biaya
untuk menjalankan sistem akuntansi biaya lebih rinci, kenyataannya melebihi
manfaat yang diperoleh.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an, telah
dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya
konvensional untuk kepentingan manajemen. Usaha untuk memperbaiki akuntansi
biaya pada saat itu, pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat
informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, dan tidak
ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukan bagi
kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik
akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan
manajerial, banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen
yang ada sudah usang dan tidak berguna karena perkembangan lingkungan ekonomi
yang berkembang pesat, sehingga dibutuhkan pengembangan praktik-praktik
informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.
Pada tahun-tahun terakhir
ini, lingkungan bisnis yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam
telah mengubah sifat ekonomi USA, dan telah menimbulkan respon dari banyak
perusahaan manufaktur di USA, yang secara dramatis mengubah cara
perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka. Dengan
perubahan ini, sistem akuntansi manajemen tradisional tidak berlaku lagi.Oleh
karena itu, sistem akuntansi manajemen yang baru, kemudian muncul.Trend yang menyebabkan perubahan
akuntansi manajemen, adalah :
1.
Kemajuan
teknologi informasi
Dengan teknologi informasi
pada tingkat perkembangannya sekarang, manajemen mampu memproduksi produk yang
tidak terbayangkan sebelumnya, dan dengan mudah dapat memperoleh informasi yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka. Dilain pihak,
akuntan manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak
mungkin dilaksanakan dengan cara manual.
2.
Implementasi
just-in time (JIT) manufacturing
Melalui implementasi filosofi ini, perusahaan
hanya memproduksi atas dasar permintaan,tanpa memanfaatkan tersedianya sediaan
dan tanpa menanggung biaya sediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk
memenuhi permintaan dari operasi berikutnya.Oleh karena itu, JIT merupakan
usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan, serta mempunyai dampak signifikan
terhadap tingkat sediaan, tata letak pabrik dan penyediaan jasa pendukung.
3.
Meningkatnya
tuntutan mutu
JIT
manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan
penyerahan produk akhir kepada customer
maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi berikutnya.Untuk
menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada customer dibutuhkan pengendalian
menyeluruh atau Total Quality Control
(TQC). TQC merupakan konsep
pengendalian yang meletakan tanggung jawab pengendalian dipundak setiap
karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai
proses produksi, sampai produk mencapai pembeli.
4.
Meningkatnya
diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup
produk
Banyak perusahaan yang memproduksi berbagai
macam kelompok produk yang masing-masing produk mengkonsumsi sumber daya dengan
tingkat yang sangat berbeda satu sama lain, sehingga pembebanan biaya overhead pabrik tidak mencerminkan
keterserapan produk tersebut. Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan
pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat,
sehingga daur hidup produk (product life
cycle) menjadi semakin pendek.
5.
Diperkenalkannya
computer-integrated manufacturing (CIM)
Dengan digunakannya CIM dalam pabrik,
perusahaan mampu memproduksi produk berdasarkan order, bukan atas dasar prakiraan. CIM mampu memperpendek lead time dan mengurangi sediaan secara
besar-besaran. CIM juga mengurangi secara signifikan penggunaan sumber daya
manusia dalam proses pengolahan produk.
Lingkungan ekonomi telah
mensyaratkan pengembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan
relevan.Konsekuensinya, sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) banyak
dikembangkan dan diimplementasikan oleh organisasi dengan fokus yang telah
diperluas agar memungkinkan melayani kebutuhan pelanggan dan mengelola rantai
nilai perusahaan.Penekanan waktu, kualitas dan efisiensi untuk mengamankan dan
mempertahankan keunggulan bersaing perlu dilakukan.Sebagai tambahan, manajer
harus memutuskan posisi strategis perusahaan.Posisi yang dipilih dapat
mempengaruhi sifat sistem informasi akuntansi manajemen.
Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) adalah respon
yang inovatif terhadap kebutuhan atas informasi akuntansi manajemen yang lebih
akurat dan relevan. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas (activity
based costing - ABC). Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat
meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-tama dengan
menelusuri biaya berbagai aktivitas, kemudian produk atau pelanggan yang
menggunakan berbagai aktivitas tersebut (Hansen, 2009:13).
C.
TUJUAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Mulyadi (2001:16) mengemukakan secara ringkas
konsep dan kegunaan setiap tipe informasi akuntansi manajemen dalam bentuk
tabel, antara lain :
Tipe
Informasi Akuntansi Manajemen
(Aktiva, Pendapatan, dan atau
Biaya)
|
Manfaat
|
|
Informasi
Masa Lalu
|
Informasi
Masa yang Akan Datang
|
|
Informasi akuntansi penuh
(full accounting information)
|
Pelaporan
informasi keuangan
Analisis
kemampuan menghasilkan laba
Jawaban
atas pertanyaan : “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?”
Penentuan
harga jual dalam cost-type contract
|
Penyusunan program
Penentuan harga jual normal
Penentuan harga transfer
Penentuan harga jual dalam
perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah
|
Informasi akuntansi diferensial (differential accounting information)
|
-
|
Pengambilan
keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang
|
Informasi akuntansi
pertanggungjawaban (responsibility accounting information)
|
Penilaian kinerja manajer
Pemotivasian manajer
|
Penyusunan anggaran
|
1.
Informasi
Akuntansi Penuh (full accounting
information)
Informasi
akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang
akan datang. Informasi ini mencakup informasi aktiva, pendapatan, dan atau
biaya. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang lalu
bermanfaat untuk : pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan
pihak luar perusahaan, analisis kemampuan untuk menghasilkan laba, untuk
mengetahui berapa biaya untuk mengeluarkan sesuatu dan penentuan harga jual
dalam cost-type contract. Informasi
akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk :
penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer dan
penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.
2.
Informasi
Akuntansi Diferensial (differential
accounting information)
Informasi
akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau
biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan lain. Informasi akuntansi ini mempunyai dua unsur pokok, yakni :
merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang
dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen
untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik
diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi
masa yang akan datang pula.
3.
Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban (responsibility
accounting information)
Informasi akuntansi pertanggungjawaban
merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan atau biaya yang dihubungkan dengan
manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggung jawaban tertentu.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam
proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menekankan hubungan
antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan pelaksanaannya. Dengan demikian informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan
sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang
dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
D.
ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen harus menyediakan informasi
yang memungkinkan manajer untuk berfokus pada nilai bagi pelanggan, manajemen
kualitas total, dan persaingan berdasarkan waktu. Hal ini menandakan bahwa
informasi tentang aktivitas rantai nilai dan pengorbanan pelaanggan (seperti
biaya pasca pembelian) harus dikumpulkan dan tersedia. Khususnya manajemen
berdasarkan aktivitas adalah respons yang inovatif terhadap kebutuhan atas
informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan. Sebagai tambahan,
manajer harus memutuskan posisi strategis perusahaan. Satu dari dua posisi
biasanya dipilih, yaitu kepemimpinan biaya atau diferensiasi produk. Karena
posisi yang dipilih nantinya, dapat mempengaruhi sifat dari system informasi
akuntansi manajemen.
E.
KAJI ULANG
1.
Sebutkan dua system utama informasi akuntansi pada suatu organisasi
dan jelaskan perbedaan kedua system tersebut !
Jawab:
Sistem informasi akuntansi pada suatu
organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu system akuntansi manajemen dan
system akuntansi keuangan. Kedua system akuntansi tersebut berbeda tujuan,
sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi
keluaran. Adapun system informasi akuntansi keuangan digunakan bagi pihak
eksternal, sedangkan system informas iakuntans imanajemen digunakan bagi pihak
internal.
2.
Sebutkan
jenis-jenis organisasi yang tergolong dalam system informasi akuntans
imanajemen!
Jawab:
Jenis-jenis organisasi system informasi
akuntansi manajemen yaitu :
a.
Jasahukum
b.
Manufaktur
c.
Perawatankesehatan
d.
Jasawisata
e.
Organisasi yang
mencarilaba
f.
Nirlaba
3.
Jelaskan
definisi dari pengambilan keputusan strategis!
Jawab:
Pengambilan keputusan strategis (strategic
decision making) yang didefinisikan sebagai proses memilih di antara berbagai
alternative strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan
pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan.
4.
Sebutkan dan
jelaskan 3 jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen!
Jawab:
a.
CMA (Certified
Management Accountant) adalah sertitfikasi yang didesain secara khusus untuk
akuntan management.
b.
CPA (Certified
Public Accountant) adalah sertifikasi yang ditujukan bagimereka yang berpraktik
sebagai akuntan public
c.
CIA (Certified
Internal Accountant) adalah sertifikat bagi auditor internal dan banyak di
hormati.
5.
Jelaskan secara
singkat sejarah akuntansi manajemen!
Jawab:
Sebagian
besar prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi internal yang digunakan
saat ini dikembangkan antar tahun 1880 dan 1925. Pada tahun 1925, penekanan
prosedur akuntansi manajemen berubah menjadi perhitungan biaya persediaan yang
berawal dari penekanan pada pelaporan untuk pihak eksternal. Pada tahun 1950-an
dan 1960-an, beberapa usaha dilakukan untuk meningkatkan kegunaan manajerial
dari system biaya tradisional. Pada tahun belakangan ini, terdapat usaha yang
signifikan untuk mengubah sifat dan praktik akuntansi manajemen secarara dikal,
sebagian besar sebagai respons terhadap perubahan dramatis dalam lingkungan
persaingan.
6.
Jelaskan peran
akuntansi manajemen dalam organisasi!
Jawab:
Akuntansi
manajemen bertanggungjawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan dan mengomunikasikan informasi
yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan
manajemen perlu sensitive terhadap kebutuhan informasi para manajer. Akuntan
manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggungjawab
menyediakan informasi. Mereka biasa terlibat secara dekat dalam proses
manajemen sebagai anggota penting dari tim manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar