Selasa, 09 Juli 2013

OBJEK WISATA DI KABUPATEN SOPPENG

Wisata SoppengWatansoppeng, ibukota Kabupaten Soppeng menjadi salah satu kota unik di Indonesia. Kota yang terletak di daerah pegunungan denganiklim yang sejuk ini menyajikan pemandangan tersendiri. Saat memasuki kota yang berjarak 150 kilometer utara Makassar ini, suara ribut dan berisik serta aroma menyengat khas kelelawar atau biasa disebut kalong, yang bergelantungan di pepohonan sepanjang kota akan menyambut kedatangan Anda.
Sehingga, tak salah jika Soppeng identik dengan sebutan kota Kalong. Tetapi tak hanya itu, kabupaten dengan luas wilayah 1.359,44 km persegi, juga menjanjikan sejumlah objek wisata alam dan budaya menarik lainnya.
KALONG
kalong
Keberadaan kalong di Watansoppeng, bagi masyarakat setempat bukan sekadar kebetulan. Meski awal mula keberadaan hewan nocturnal ini menghiasi pepohonan di sepanjang kota tersebut tak diketahui persis, namun masyarakat setempat memperkirakan kalong-kalong tersebut sudah ada sejak puluhan, bahkan ratusan tahun. Sehingga, mereka meyakini kalong-kalong tersebut sebagai penjaga kota dan penyampai kabar tentang sesuatu yang baik maupun buruk terjadi di kota mereka.
Selain itu, keunikan lainnya adalah pendatang yang dikencingi oleh gerombolan kalong-kalong tersebut, menjadi pertanda mereka berjodoh dengan warga Soppeng.
PERMANDIAN AIR PANAS LEJJA
lejja
Permandian air panas ini terletak di Kecamatan Marioriawa, berjarak sekitar 44 kilometer dari utara Watansoppeng. Di permandian alam ini, terdapat tiga kolam besar untuk berendam, dengan tiga pilihan yang berbeda, air panas, sedang dan hangat. Selain itu, juga terdapat lima kolam kecil dilengkapi dengan tempat perisitirahatan. Umumnya, ini diperuntukkan bagi pengunjung yang lebih memilih VIP.
Di bagian depan salah satu kolam utama, juga terdapat bangunan berupa rumah panggung dengan interior luas yang biasa digunakan untuk pengunjung menginap. Suasana lingkungan yang hijau dengan beberapa pepohonan rimbun, membuat suasana semakin nyaman.
Sumber air panas alami yang mengaliri kolam renang Lejja, diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, seperti gatal dan mengobati jerawat.
PERMANDIAN ALAM OMPO DAN CITTA
ompo
Selain Lejja, permandian alam lainnya yang terdapat di Soppeng yaitu permandian alam Ompo dan Citta. Bedanya, air pada kedua permandian ini tidak panas, tetapi sejuk dan jernih. Permandian alam Ompo terletak diKelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata, sekitar 3 km sebelah utara kota Watansoppeng, sementara permandian alam Citta terletak di Desa Citta, Kecamatan Citta, sekitar 35 km sebelah timur kota Watansoppeng.
Karena kejernihan airnya, kedua permandian alam ini juga menjadi sumber air bersih melalui pengolahan menjadi air mineral oleh sebuah perusahaan swasta nasional.
KOMPLEKS ISTANA DATU SOPPENG
Tak hanya kaya dengan potensi wisata alam, Soppeng sebagai salah satu kerajaan kecil di masa lampau juga sarat dengan peninggalan budaya dan sejarah. Salah satunya, kompleks Istana Datu Soppeng yang terletak di jantung kota Watansoppeng. Dibangun sekitar tahun 1261 pada masa pemerintahan Raja Soppeng, I Latemmamala yang bergelar Petta Bakkae.
Dalam kompleks tersebut, terdapat beberapa bangunan bersejarah, antara lain bola ridi’e (rumah kuning) yang menjadi tempat penyimpanan berbagai jenis atribut Kerajaan Soppeng, Istana Salassae yang merupakan bekas istana Datu Soppeng, serta menhir Latammapole yang dulunya berfungsi sebagai tempat hukuman bagi orang yang melanggar adat dengan cara mengelilingi sebanyak tujuh kali.
MAKAM JERA LOMPO’E
Jerae
Jera Lompo’e, yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Makam Agung, merupakan kompleks pemakaman raja-raja Soppeng, Luwu danSidenreng pada abad ke-17. Pemakaman yang bentuknya merupakan perpaduan pengaruh Hindu dan Islam ini terletak di Kelurahan Bila,Kecamatan Lalabata, atau sekitar satu kilometer sebelah utaraWatansoppeng.
Kompleks makam lainnya adalah Makam KalakoE Watu yang mana terdapat makam We Tenri Sui, ibu kandung Raja Bone Aru Palakka.
RUMAH ADAT SAO MARIO
Sao Mario
Terletak di Kelurahan Manorang Salo, Kecamatan Marioriawa, sekitar 30 km dari Kota Watansoppeng, objek wisata budaya ini menawarkan berbagai jenis rumah adat berasitektur Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Minangkabau danBatak. Yang menarik, beberapa rumah adat panggung memiliki 100 tiang, sehingga juga kerap disebut sebagai bola seratue (rumah dengan seratus tiang).
Meski bukan merupakan peninggalan sejarah, akan tetapi rumah adat yang berfungsi sebagai museum Kabupaten Soppeng ini dipenuhi dengan barang-barang antik bernilai tinggi yang merupakan barang peninggalan beberapa kerajaan di Indonesia. Benda-benda antik itu antara lain tempat tidur, perangkat meja dan kursi makan, lemari, ratusan guci, perlengkapan makan raja-raja, ratusan senjata tajam berupa badik, parang, pedang, keris, dan lainnya.
Kompleks rumah adat ini juga dilengkapi rumah makan berbentuk perahu pinisi.
VILLA YULIANA
Villa Yuliana
Di antara beberapa objek wisata sejarah di SoppengVilla Yuliana yang merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda, menghadirkan misteri tersendiri. Villa yang dibangun C.A. Krosen selaku Gubernur Pemerintahan Hindia Belanda di Sulawesi pada 1905 itu, merupakan bangunan kembar yang kembarannya berada di Nederland, Belanda.
Bangunan tinggi menjulang dengan konstruksi dan arsitektur bangunan yang merupakan perpaduan gaya Eropa dan Bugis, terletak tepat berhadapan dengan kompleks Istana Datu Soppeng di jantung kota Watansoppeng. Pembangunan Villa ini merupakan wujud kecintaan warga Belanda terhadapRatu Yuliana.

Tidak ada komentar: